FAKTA GRUP – Kejaksaan Federal Jerman menangkap seorang warga negara Amerika Serikat yang diidentifikasi sebagai Martin D karena diduga menawarkan diri menjadi mata-mata untuk kepentingan China.
“Tersangka diduga kuat menyatakan bersedia melakukan kegiatan mata-mata kepada sebuah badan intelijen asing,” kata pihak kejaksaan, Kamis 7 November 2024.
Pria itu ditangkap di kota Frankfurt. Kejaksaan juga mengatakan apartemennya digeledah petugas.
”Sampai belum lama ini, Martin D. bekerja untuk dinas militer AS di Jerman,” kata jaksa.
Pada tahun 2024, dia menghubungi pejabat negara China dan menawarkan kepada mereka untuk membagikan informasi sensitif milik militer AS ke dinas intelijen di China.
Jaksa mengatakan dia mengumpulkan sejumlah data semasa bekerja untuk militer. Jaksa tidak menjelaskan apakah tawarannya diterima China atau apakah ada informasi yang sudah dibagikannya ke pihak China.
Pihak kejaksaan mengatakan penyelidikan dilakukan bersama-sama dengan dinas intelijen domestik Jerman.
Aparat Jerman bulan lalu menangkap seorang wanita Chiba, yang bekerja untuk perusahaan logistik di bandara internasional Leipzig/Halle.
Wanita itu dituduh memberikan informasi yang didapatkan di tempat kerja kepada seorang warga China lain, diidentifikasi bernama Jian G, yang merupakan bekas karyawan dari anggota Parlemen Eropa dari partai Jerman AfD Maximilian Krah.
Jian G dituduh membagikan informasi yang didapatkannya tentang Parlemen Eropa kepada China.
Tiga warga negara Jerman juga ditangkap di Düsseldorf dan Bad Homburg pada April tahun ini, dengan tuduhan membagikan informasi tentang teknologi militer Jerman.
Beberapa penyelidikan berkaitan spionase lainnya yang sedang ditangani aparat Jerman adalah dugaan transfer informasi ke Jerman.*