Pemerintah Baru Suriah Bubarkan Pasukan Oposisi

Ilustrasi rakyat Suriah/Pixabay

FAKTA GRUP – Kelompok oposisi Suriah telah mencapai kesepakatan mengenai pembubaran dan integrasi mereka ke dalam pasukan pertahanan reguler negara itu.

“Pertemuan para pemimpin kelompok dengan pemimpin baru Suriah Ahmad al-Sharaa berakhir dengan kesepakatan pembubaran semua kelompok dan integrasi mereka di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan,” kata sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita pemerintah SANA dan akun Telegram milik pihak berwenang.

Perdana Menteri Mohammad al-Bashir mengatakan minggu lalu bahwa kementerian akan direstrukturisasi dengan menggunakan mantan faksi oposisi dan perwira yang membelot dari tentara Bashar al-Assad.

Sementara itu Al-Sharaa atau yang dikenal dengan Abu Muhammad Al-Jaulani menghadapi tugas berat untuk mencoba menghindari bentrokan berbagai kelompok.

Penguasa baru negara itu menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkemuka dalam aliansi yang menggulingkan Bashar al-Assad, sebagai menteri pertahanan dalam pemerintahan sementara.

Suriah memiliki populasi minoritas etnis dan agama yang beragam, banyak di antaranya yang takut akan keselamatan mereka.

Namun, al-Sharaa telah meyakinkan diplomat Barat dan negara asing lainnya bahwa kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), yang dipimpinnya, tidak akan membalas dendam terhadap rezim sebelumnya dan menjamin keselamatan minoritas agama mana pun.

Pasukan oposisiSuriah merebut kendali Damaskus pada tanggal 8 Desember, memaksa Assad melarikan diri setelah lebih dari 13 tahun perang saudara dan mengakhiri kekuasaan tirani keluarganya selama puluhan tahun.*