Kalbar  

Dukung Sekolah Ramah Anak, Dinsos P3AKB Sanggau Kunjungi Sejumlah Sekolah

Dukung Sekolah Ramah Anak, Dinsos P3AKB Sanggau Kunjungi Sejumlah Sekolah

FAKTA GRUP – Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Dinas/Badan/Instansi terkait berkomitmen mewujudkan sekolah ramah anak (SRA).

Untuk memastikan sekolah ramah anak bisa terwujud, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Sanggau bersama Dinas/Badan/Instansi terkait mengunjungi sejumlah PAUD, sekolah dasar hingga menengah pertama (SD/SMP) di sejumlah Kecamatan 13-14 November 2024.

Kepala bidang perlindungan anak Dinsos P3AKB Sanggau Titin Sumarni menyampaikan, ada beberapa sekolah yang sudah dikunjungi pihaknya, yakni PAUD/TK Nazare, PAUD Nurul Huda Desa Suka Mulya,, PAUD/TK Mekar Desa Suka Mulya, SDN 14 Desa Suka Mulya, SMPN 2 Parindu Kecamatan Tayan Hulu yaitu SDN 26 Kuala Sekayu, SMPN 1 Sosok.

“Kami bagi tugas. Untuk pemeriksaan jajanan yang ada di kantin sekolah diassesmen oleh Loka POM, asesmen Guru untuk sanitasi, UKS dan kawasan tanpa rokok di SMP 1 Sosok oleh Puskesmas Sosok, untuk kesehatan lingkungan sekolah oleh Dinas LH dan masih banyak lagi yang terlibat,” ujarnya, Senin 18 November 2024.

Titin sapaan akrabnya menjelaskan, Sekolah ramah anak adalah sekolah yang menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, serta intelektual anak. Konsep ini bertujuan agar anak-anak merasa dihargai, dilindungi, dan didorong untuk berkembang dengan potensi terbaik mereka. Selain itu, sekolah ramah anak sangat didukung dengan program inovasi-inovasi dari sekolah.

“Sekolah ramah anak bukanlah membangun sekolah baru, namun mengkondisikan sebuah sekolah menjadi nyaman bagi anak, serta memastikan sekolah memenuhi hak anak dan melindunginya, karena sekolah menjadi rumah kedua bagi anak, setelah rumahnya sendiri.

Titin menjelaskan, monitoring dan pembinaan sekolah ramah anak sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi perkembangan anak. Monitoring berfungsi untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang ada berjalan dengan baik, sementara pembinaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sekolah dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung anak-anak.

“Kegiatan ini saling melengkapi dan harus dilakukan secara berkelanjutan. Oleh karena itu sekolah-sekolah yang dilakukan monitoring dan pembinaan, dapat diketahui mana-mana saja yang membelum memenuhi kreteria sekolah ramah anak, dan harus dilakukan pembinaan yang berkelanjutan, agar sekolah benar-benar dapat menjadi tempat yang aman, inklusif, dan mendukung bagi setiap anak, menjadikan sekolah yang ramah anak,” pungkasnya.