Komisi VII DPR: Impor Baja Murah Ancam Industri dan Keselamatan Masyarakat

Anggota Komisi VI DPR RI, Iman Adinugraha. Foto: Dok/vel

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET– Anggota Komisi VII DPR RI, Iman Adinugraha, menyuarakan keprihatinannya terhadap maraknya impor baja murah dari China yang dinilai mengancam keberlangsungan industri dalam negeri dan keselamatan masyarakat.

Baja-baja impor ini, yang sebagian besar tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan bangunan, serta mengancam nyawa manusia.

“Masuknya baja murah berkualitas rendah ini sangat mengkhawatirkan,” ujar Iman dalam rilisnya, Sabtu (2/11/2024).

Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan bahwa lonjakan impor baja dari China disebabkan oleh kelebihan kapasitas produksi di negara asal. Namun, kualitas baja yang rendah menjadi masalah utama.

“Jika baja ini digunakan sebagai bahan baku di sektor konstruksi atau industri berat, potensi kerugiannya sangat besar,” tegasnya.

Iman mengingatkan bahwa kasus runtuhnya beberapa proyek konstruksi di Indonesia akibat penggunaan baja tidak sesuai SNI telah menjadi bukti nyata dari bahaya yang ditimbulkan. Untuk mengatasi masalah ini, Iman mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret.

Menurutnya Pemerintah perlu melakukan kajian mendalam terhadap kebijakan impor baja yang ada, termasuk penerapan bea masuk anti dumping untuk melindungi industri dalam negeri. Perketat pengawasan terhadap produk-produk baja impor, pengawasan terhadap kualitas baja impor harus diperketat untuk memastikan semua produk yang masuk ke Indonesia memenuhi SNI.

Pemerintah perlu menyediakan data yang transparan mengenai jumlah dan kualitas baja impor yang tidak lolos SNI. Serta perlu memberikan dukungan kepada industri baja dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk impor.

“Kita harus melindungi industri dalam negeri dan memastikan keselamatan masyarakat,” tegas Iman. “Komisi VII DPR RI akan terus mengawal persoalan ini dan mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan nyata,” pungkasnya. [dnl]